TIPS! Cara Menjawab Pertanyaan Soal Gaji Saat Wawancara Kerja
TIPS Lunna - Pada saat Interview atau Wawancara Kerja, pertanyaan 'jebakan' soal gaji kerap kali dilontarkan pewawancara kepada pelamar. Meskipun membicarakan estimasi gaji saat wawancara kerja memang kurang nyaman, namun, hal ini penting agar Kamu mendapatkan gaji yang layak dan sesuai.
Umumnya pertanyaan ini diberikan agar perusahaan mengetahui apakah mereka bisa membayar jasa Kamu atau tidak. Perusahaan juga akan menanyakannya untuk mengetahui seberapa nilai diri Kamu dan kinerja Kamu nantinya.
Dalam hal ini, Kamu pasti ingin menjawab besaran gaji yang setinggi-tingginya. Namun, perlu Kamu ketahui perusahaan pasti punya limit besaran gaji yang bisa diberikan kepadamu.
Sebaliknya juga, jika besaran gaji yang disebutkan terlalu rendah, perusahaan jadi punya ruang untuk menawarkan gaji yang lebih rendah lagi dan bisa jadi kamu dibayar di bawah angka kompensasi yang layak.
Masalahnya, disini tentu Kamu akan sulit juga menjawab pertanyaan ini untuk menentukan besaran gaji dengan detil pekerjaan yang belum kamu jalani sebelumnya atau mempelajari lebih dalam tentang posisi pekerjaan yang dilamar.
Untuk itu, ada beberapa cara yang perlu Kamu lakukan dan pertimbangkan dalam menjawab pertanyan soal gaji ini. Apa saja? Berikut ulasannya dikutip dari Kompas.com.
2. Tulis frasa "dapat dinegosiasikan"
Setelah menentukan kisaran gaji, tuliskan pula "dapat dinegosiasikan (negotiable)". Ini untuk menyampaikan bahwa Kamu fleksibel dengan penawaran yang diberikan.
Lebih lanjut, Kamu bisa mengatakan bahwa ekspektasi gaji tersebut sejalan dengan pengalaman dan kualifikasi dirimu.
Sampaikan bahwa, "jika pekerjaan ini tepat untuk saya. Saya yakin kita bisa mencapai kesepakatan dalam gaji".
Kalimat semacam ini sangat menunjukkan bahwa Kamu mau melakukan negosiasi.
Banyak kandidat ragu atau malu mengajukan angka karena khawatir itu akan memengaruhi penilaian pewawancara.
Padahal, tunjukkan bahwa Kamu mampu bernegosiasi, tapi sampaikan hal ini hanya jika Kamu ditanya.
Umumnya pertanyaan ini diberikan agar perusahaan mengetahui apakah mereka bisa membayar jasa Kamu atau tidak. Perusahaan juga akan menanyakannya untuk mengetahui seberapa nilai diri Kamu dan kinerja Kamu nantinya.
Dalam hal ini, Kamu pasti ingin menjawab besaran gaji yang setinggi-tingginya. Namun, perlu Kamu ketahui perusahaan pasti punya limit besaran gaji yang bisa diberikan kepadamu.
Sebaliknya juga, jika besaran gaji yang disebutkan terlalu rendah, perusahaan jadi punya ruang untuk menawarkan gaji yang lebih rendah lagi dan bisa jadi kamu dibayar di bawah angka kompensasi yang layak.
Masalahnya, disini tentu Kamu akan sulit juga menjawab pertanyaan ini untuk menentukan besaran gaji dengan detil pekerjaan yang belum kamu jalani sebelumnya atau mempelajari lebih dalam tentang posisi pekerjaan yang dilamar.
Untuk itu, ada beberapa cara yang perlu Kamu lakukan dan pertimbangkan dalam menjawab pertanyan soal gaji ini. Apa saja? Berikut ulasannya dikutip dari Kompas.com.
1. Masukkan kisaran gaji dari hasil riset
Melakukan riset gaji membuatmu dapat menuliskan kisaran gaji yang wajar untuk diajukan.
Gunakan situs yang menyediakan data mengenai rata-rata dan estimasi gaji. Untuk mengetahuinya, Kamu bisa mengetikannya di kolom penelusuran Google.
Mengintip situs lamaran kerja juga bisa memberimu gambaran tentang kisaran gaji di sebuah perusahaan untuk posisi yang Kamu lamar.
Jangan lupa untuk memerhatikan juga lokasi perusahaan. Sebab, gaji di kota A dapat sangat berbeda dari kota B atau kota C.
Meskipun riset penting, namun ingat pula untuk selalu mengikuti intuisi. Kamu tentu tidak mau mengajukan kisaran gaji yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Melakukan riset gaji membuatmu dapat menuliskan kisaran gaji yang wajar untuk diajukan.
Gunakan situs yang menyediakan data mengenai rata-rata dan estimasi gaji. Untuk mengetahuinya, Kamu bisa mengetikannya di kolom penelusuran Google.
Mengintip situs lamaran kerja juga bisa memberimu gambaran tentang kisaran gaji di sebuah perusahaan untuk posisi yang Kamu lamar.
Jangan lupa untuk memerhatikan juga lokasi perusahaan. Sebab, gaji di kota A dapat sangat berbeda dari kota B atau kota C.
Meskipun riset penting, namun ingat pula untuk selalu mengikuti intuisi. Kamu tentu tidak mau mengajukan kisaran gaji yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
2. Tulis frasa "dapat dinegosiasikan"
Setelah menentukan kisaran gaji, tuliskan pula "dapat dinegosiasikan (negotiable)". Ini untuk menyampaikan bahwa Kamu fleksibel dengan penawaran yang diberikan.
Lebih lanjut, Kamu bisa mengatakan bahwa ekspektasi gaji tersebut sejalan dengan pengalaman dan kualifikasi dirimu.
Sampaikan bahwa, "jika pekerjaan ini tepat untuk saya. Saya yakin kita bisa mencapai kesepakatan dalam gaji".
Kalimat semacam ini sangat menunjukkan bahwa Kamu mau melakukan negosiasi.
Banyak kandidat ragu atau malu mengajukan angka karena khawatir itu akan memengaruhi penilaian pewawancara.
Padahal, tunjukkan bahwa Kamu mampu bernegosiasi, tapi sampaikan hal ini hanya jika Kamu ditanya.
3. Hindari menulis angka spesifik
Hindari kebiasaan menulis angka gaji secara spesifik. Sebab, ini akan membuatmu tampak seperti tidak mau mengalah.
Pastikan Kamu mengedepankan negosiasi ( Cek Poin 2 ).
Hindari kebiasaan menulis angka gaji secara spesifik. Sebab, ini akan membuatmu tampak seperti tidak mau mengalah.
Pastikan Kamu mengedepankan negosiasi ( Cek Poin 2 ).
4. Pikirkan gaji saat ini
Cobalah mengingat gajimu saat ini sebagai titik awal sebelum akhirnya menulis kisaran gaji pada surat lamaran kerja yang Kamu isi.
Hal ini bisa Kamu lakukan terutama jika bekerja di bidang yang sama.
Sekalipun perusahaan sebelumnya dikenal memberikan gaji yang rendah, asumsikan bahwa gaji saat ini sejalan dengan ekspektasi pasar.
Jika Kamu bekerja di kota atau wilayah berbeda, pikirkan pula biaya hidup yang mungkin dikeluarkan jika diterima di perusahaan tersebut.
Pastikan angka yang Kamu tulis dapat membantu memenuhi kebutuhan hidupmu.
5. Naikkan angka gaji
Pindah ke perusahaan baru artinya Kamu bisa menaikkan gaji. Cobalah menaikkan 15-20 persen besaran gaji.
Pastikan angka kenaikan masih wajar untuk industri dan level pengalamanmu.
Cobalah mengingat gajimu saat ini sebagai titik awal sebelum akhirnya menulis kisaran gaji pada surat lamaran kerja yang Kamu isi.
Hal ini bisa Kamu lakukan terutama jika bekerja di bidang yang sama.
Sekalipun perusahaan sebelumnya dikenal memberikan gaji yang rendah, asumsikan bahwa gaji saat ini sejalan dengan ekspektasi pasar.
Jika Kamu bekerja di kota atau wilayah berbeda, pikirkan pula biaya hidup yang mungkin dikeluarkan jika diterima di perusahaan tersebut.
Pastikan angka yang Kamu tulis dapat membantu memenuhi kebutuhan hidupmu.
5. Naikkan angka gaji
Pindah ke perusahaan baru artinya Kamu bisa menaikkan gaji. Cobalah menaikkan 15-20 persen besaran gaji.
Pastikan angka kenaikan masih wajar untuk industri dan level pengalamanmu.
6. Tekankan keterampilan yang Kamu miliki
Saat menjawab pertanyaan gaji, Kamu juga bisa mengatakan hal seperti, "berdasarkan 10 tahun pengalaman saya di bidang ini, saya berharap kisaran gaji sekian."
Sebelum menyebutkan angka, ingatkan pewawancara bahwa dia seharusnya menawarkan kisaran gaji sejak awal.
Saat menjawab pertanyaan gaji, Kamu juga bisa mengatakan hal seperti, "berdasarkan 10 tahun pengalaman saya di bidang ini, saya berharap kisaran gaji sekian."
Sebelum menyebutkan angka, ingatkan pewawancara bahwa dia seharusnya menawarkan kisaran gaji sejak awal.
Itulah tips beberapa cara dalam menjawab pertanyaan soal gaji saat wawancara kerja. Selamat mencoba dan semoga lekas dapat pekerjaan.
Post a Comment