Break Dalam Hubungan Asmara Cuma MITOS, Mau Tahu Alasannya?
TIPS Luna - Dalam hubungan asmara, pernahkah Kamu memutuskan untuk break? Kamu tidak mengakhiri hubungan, hanya beristirahat sejenak untuk sama-sama sendiri sebelum memutuskan akan melanjutkan hubungan atau mengakhirinya.
Break ini kerap kali menjadi masa 'gantung' bagi pasangan dalam sebuah hubungan. Untuk itu, break dalam hubungan adalah mitos. Mau tahu alasannya kenapa?
1. Kenangan itu akan melekat dan tetap ada
Ketika memasuki masa break, Kamu masih akan memikirkan kenangan yang telah dibuat. Dari situ, Kamu berusaha mencari tahu apa yang membuat segala sesuatunya menjadi kacau. Kamu tidak akan bisa membunuh ingatan akan kenangan bersama pasangan. Terlebih ketika Kamu belum benar-benar mengakhiri hubungan.
2. Tidak benar-benar menghilangkan ikatan
Dengan menjalani masa break, Kamu tidak sepenuhnya menghilangkan ikatan dengan pasangan. Maksud hati mungkin mengintrospeksi diri. Namun hal itu tidak akan mungkin terjadi karena akan selalu ada momen di mana Kamu merasa masih terhubung dengan pasangan. Ini membuktikan bahwa hanya perpisahan yang membuat segalanya benar-benar berakhir.
3. Selalu terhubung secara emosi
Setiap orang memiliki batasannya sendiri dalam mengendalikan emosi. Keputusan yang jelas akan membuat Kamu berhenti berbagi emosi. Break membuat Kamu berada dalam keputusan yang tidak jelas sehingga Kamu masih selalu terhubung dan merasa harus berbagi emosi.
4. Cinta yang tidak lenyap
Cinta dalam hati seseorang tidak akan pernah mati. Bahkan setelah putus pun, seseorang masih akan merasakan cinta yang mendalam pada mantan pasangan. Apalagi jika Kamu hanya sekadar break. Bagaimana Kamu bisa fokus untuk istirahat dari hubungan, jika masih terus terhubung secara emosi maupun fisik.
Jadi dari ke empat alasan di atas, sebenarnya hanya terdapat dua pilihan yang paling masuk akal, Kamu memutuskan untuk lanjut atau mengakhiri suatu hubungan.
Sumber Referensi: Liputan6
![]() |
pasangan dan hubungan (iStockphoto) |
1. Kenangan itu akan melekat dan tetap ada
Ketika memasuki masa break, Kamu masih akan memikirkan kenangan yang telah dibuat. Dari situ, Kamu berusaha mencari tahu apa yang membuat segala sesuatunya menjadi kacau. Kamu tidak akan bisa membunuh ingatan akan kenangan bersama pasangan. Terlebih ketika Kamu belum benar-benar mengakhiri hubungan.
2. Tidak benar-benar menghilangkan ikatan
Dengan menjalani masa break, Kamu tidak sepenuhnya menghilangkan ikatan dengan pasangan. Maksud hati mungkin mengintrospeksi diri. Namun hal itu tidak akan mungkin terjadi karena akan selalu ada momen di mana Kamu merasa masih terhubung dengan pasangan. Ini membuktikan bahwa hanya perpisahan yang membuat segalanya benar-benar berakhir.
3. Selalu terhubung secara emosi
Setiap orang memiliki batasannya sendiri dalam mengendalikan emosi. Keputusan yang jelas akan membuat Kamu berhenti berbagi emosi. Break membuat Kamu berada dalam keputusan yang tidak jelas sehingga Kamu masih selalu terhubung dan merasa harus berbagi emosi.
4. Cinta yang tidak lenyap
Cinta dalam hati seseorang tidak akan pernah mati. Bahkan setelah putus pun, seseorang masih akan merasakan cinta yang mendalam pada mantan pasangan. Apalagi jika Kamu hanya sekadar break. Bagaimana Kamu bisa fokus untuk istirahat dari hubungan, jika masih terus terhubung secara emosi maupun fisik.
Jadi dari ke empat alasan di atas, sebenarnya hanya terdapat dua pilihan yang paling masuk akal, Kamu memutuskan untuk lanjut atau mengakhiri suatu hubungan.
Sumber Referensi: Liputan6
Post a Comment