5 Mitos Soal Jodoh yang Populer bagi Orang Tionghoa
Tips Lunna - Seperti halnya fengshui, mitos-mitos dari tanah Tiongkok pun ada banyak, dan sebagian masih dipercayai masyarakat Tionghoa hingga saat ini.
Menikah (foto: Takmeomeo - Pixabay) |
Kepercayaan tentang mitos ini bisa berkaitan dengan segala hal, termasuk soal urusan asmara dan jodoh. Sedikitnya ada 5 mitos yang populer di kalangan masyarakat Tionghoa. Apa saja mitosnya?
Berikut 5 mitos yang dipercaya masyarakat Tionghoa seputar jodoh dan asmara seperti dikutip dari Kumparan.
1. Dilarang jadi Brides Maid Lebih dari 3 Kali
Meski belum diketahui secara jelas mitos ini berasal dari marga Tionghoa atau bukan, tetapi banyak kalangan Chines mengakui bahwa tak baik seseorang melakukan tradisi Apit atau menjadi Brides Maid lebih dari 3 kali, konon katanya hal tersebut bisa menghambat jodoh orang tersebut.
Oleh karena itu kebanyakan orang tua melarang anaknya untuk mengapit lebih dari tiga, tak sedikit juga yang berhenti membuka jasa Braid ketika ia sudah melebihi 3 kali karena takut akan jadi jomblo
2. Tak boleh Kenakan Pakaian Pengantin Sebelum Menikah
Meskipun hanya iseng-iseng menggunakan pakaian pengantin bagi sebagian marga Tionghoa meyakini hal tersebut bisa menghambat pernikahan atau singkatnya kamu tidak akan menikah dan sulit mendapatkan jodoh.
Meskipun demikian, tentu saja mitos ini tidak berlaku jika kamu melakukan fitting baju pengantin karena hendak menikah. Selain itu mitos ini juga masih kontoversi karena sebagian orang ada yang berprofesi sebagai model pakaian pengantin, lalu bagaimana nasibnya yah?
3. Makan Kue Mingle bagi Single saat Pesta Pernikahan
Dalam sebuah pesta pernikahan, orang-orang Tionghoa biasanya akan melakukan min ritual bagi yang masih single dan mencari pasangan dengan memakan kue mingle atau kue nikahan supaya memperlancar proses mendapatkan jodoh.
Menurut kepercayaan, orang yang makan kue dari pengantin pas mingle, diyakini bakal cepet nikah. Buat yang jomblo bakal cepet dapet pacar.
4. Masih Single Tak Boleh Kasih Angpao saat Imlek
Memberikan angpao saat peringatan tahun baru Imlek memang sebuah momen kebahagiaan bagi marga Tionghoa, namun bagi mereka para jomblo ataupun single sepertinya harus menunda dulu untuk berbagi rejeki karena hal ini dianggap akan memperpanjang masa lajang jadi biasanya jomblo dilarang memberikan angpao kepada siapapun.
5. Jarak Umur Pasangan Harus Diperhatikan
Meskipun cinta tak memandang usia, dalam mitos orang-orang Tiongkok meyakini bahwa rentang umur antara suami dan istri itu penting untuk diperhatikan, karena menurut mitos yang berkembang hal tersebut bisa menentukan keberuntungan dalam hubungan.
Menurut mitosnya, ada beberapa rentang jarak umur yang harus dihindari oleh para pasangan khususnya orang Tionghoa, yakni jarak 3, 6 atau 9 tahun. Jadi bagi kamu yang terpaut jarak umur dengan pasanganmu 3, 6 atau 9 tahun lebih baik dihindari karena hal tersebut bisa membuat hubunganmu tak akan lancar.
Itulah beberapa mitos mengenai asmara dan jodoh yang dipercaya oleh masyarakat Tionghoa hingga saat ini. Apa kamu juga mempercayainya?
Post a Comment